Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Basmi Sampah, Arky Gilang Wahab Untung Berlimpah

Beberapa hari yang lalu saya begitu terkesima oleh kisah inspiratif yang membahas sosok Arky Gilang Wahab. Seorang pemuda asal Banyumas yang terpilih sebagai salah satu finalis di ajang Indonesia Awards pada tahun 2021 silam.

Kisah Inspiratif Arky Gilang Wahab Budidaya Maggot
Img: Investor Daily

Sosok inspiratif ini mengajarkan kita bahwa masalah sampah, yang menjadi masalah umum di masyarakat, sebenarnya bisa diatasi sendiri sejak dari rumah. Salah satunya adalah dengan memilah sampah organik dan anorganik.

Pada 2021 silam, setiap hari Arky sudah mampu mengolah sekitar 5 ton sampah yang berasal dari 5500 rumah yang ada di kecamatan Subang dan Sukaraja.

Bagaimana kisah inspiratif Arky Gilang Wahab yang bisa mengelola sampah begitu banyak tersebut?

Masalah Sampah di Indonesia

Masalah Sampah di Indonesia
Img: Muda News

Salah satu masalah yang paling umum dihadapi oleh masyarakat saat ini adalah, sampah! Ya, tidak hanya di kota-kota besar. Bahkan di desa-desa pun, sampah kini sudah menjadi masalah yang serius.

Banyaknya jumlah sampah yang setiap hari dihasilkan oleh setiap rumah tangga, kerap menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah daerah. Penyebabnya adalah karena jumlah sampah yang terus bertambah setiap hari dan karena pengelolaan sampah yang masih kurang memadai.

Saya sendiri sebenarnya tinggal di desa. Dan, di desa tempat tinggal saya ini, belum ada pengelolaan sampah terpadu. Untuk sampah-sampah kering seperti dedaunan, seringkali hanya dikumpulkan lalu dibakar oleh masyarakat.

Sedangkan sampah basah yang sulit untuk dibakar, biasanya akan dibungkus plastik lalu dibuang begitu saja ke sungai. Belum ada upaya untuk memilah antara sampah organik dan sampah anorganik dari rumah.

Parahnya, di musim kemarau seperti saat ini, sampah-sampah banyak yang menumpuk di sungai yang mengering. Debit air di sungai yang rendah tidak cukup untuk membawa sampah-sampah tersebut ke hilir.

Tapi, pernah terpikirkan oleh kita bahwa, sampah-sampah tersebut tidak hanya menyebabkan lingkungan menjadi bau dan menyebabkan pemandangan tak sedap, tapi juga akan menjadi masalah tersendiri di musim hujan. Dan, jangan lupa, sampah-sampah yang kini menumpuk di sungai kering tersebut, nantinya akan terbawa oleh arus sungai hingga ke hilir. Ya, ke laut!

Sampah di laut
Img: Greeners

Sulitnya menyelesaikan masalah sampah ini tidak hanya disebabkan karena minimnya usaha pemerintah dalam menggalakkan pengelolaan sampah terpadu dan sosialisasi serta sanksi serta bagi mereka yang masih membuang sampah di sembarang tempat terutama di aliran sungai.

Tapi yang paling penting, kesadaran masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah masih sangat rendah. Padahal, memilah sampah sejak dari rumah akan sangat membantu pengelolaan sampah, terutama di bank sampah atau di TPS (Tempat Pembuangan Sampah).

Mengapa Kita Harus Memilah Sampah Sejak dari Rumah?

Seperti yang kita tahu, jenis sampah itu sangat beragam. Mulai dari sampah organik yang berasal dari makhluk hidup atau yang mudah membusuk, sampah anorganik seperti plastik dan kaca hingga logam, sampah berbahaya seperti pestisida atau baterai, sampah elektronik, hingga sampah konstruksi.

Agar mudah diolah, berbagai jenis sampah tersebut tentu saja harus dipisah-pisahkan. Nah, proses pemijahan sampah atau langkah-langkah memisahkan berbagai jenis sampah berdasarkan kategorinya bertujuan untuk memfasilitasi daur ulang atau pengelolaan serta pemusnahan yang efektif.

Fungsi Tong Sampah 4 warna
Img: Sumberrejo

Berbagai jenis sampah yang telah saya sebutkan di atas tadi merupakan jenis-jenis sampah yang umum kita temukan di rumah tangga. Jika harus memijah sampah sejak dari rumah, setidaknya sampah rumah tangga bisa dikategorikan menjadi 4 jenis yaitu,

  1. Sampah organik (Tong sampah berwarna hijau)
  2. Sampah anorganik (Tong sampah berwarna kuning)
  3. Sampah kertas (Tong sampah berwarna Biru)
  4. Sampah residu atau Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) (Tong sampah berwarna merah)

Di atas tadi saya sudah menyebutkan beberapa manfaat memilah sampah. Seperti misalnya, untuk memfasilitasi daur ulang atau pengelolaan dan agar sampah bisa dimusnahkan secara efektif. Sebenarnya lebih dari itu, pemilahan sampah juga bermanfaat untuk:

  • Memungkinkan sampah didaur ulang sehingga bisa membantu mengurangi kebutuhan akan bahan baku dan mengurangi penambangan sumber daya alam
  • Bisa membantu mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir atau TPA sekaligus mengurangi biaya pengelolaan sampah
  • Mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah berbahaya seperti baterai atau berbagai produk kimia lainnya yang dapat mencemari air dan tanah
  • Bisa membantu mewujudkan gerakan zero wasting
  • Bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dengan berperilaku berkelanjutan
  • Membantu meningkatkan kualitas hidup kita maupun generasi mendatang
  • Manfaat lainnya adalah untuk menjaga keberlanjutan bumi sebagai tempat tinggal kita

Kisah Inspiratif: Arky Gilang Wahab Mengelola Sampah Organik

Kisah sukses Arky Gilang Wahab mengelola sampah organik dimulai dari ketertarikannya untuk berjualan pupuk kompos di wilayah Banyumas. Pasalnya, ketertarikan masyarakat Banyumas terhadap pupuk kompos cukup tinggi.

Arky Gilang Wahab Astra Satu Award 2021
Akry Gilang Wahab - Img: satu-indonesia.com

Untuk menghasilkan pupuk kompos, Arky harus memilah sampah yang ternyata sangat melelahkan karena memakan banyak waktu dan tenaga.

Selain itu, jumlah lahan yang dibutuhkan untuk mengolah sampah untuk dijadikan sebagai kompos ini tidaklah sedikit. Belum lagi, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan kompos sangat lama, yakni berkisar antara 1 hingga 3 bulan.

Karena itulah, Arky mulai mencoba mencari alternatif lain yang pada akhirnya memperkenalkannya pada budidaya maggot. Selain karena pangsa pasarnya yang besar, ada beberapa alasan yang membuat Arky tertarik untuk membudidayakan maggot. Seperti misalnya,

  • Budidaya maggot tidak membutuhkan tempat yang terlalu luas
  • Sampah organik bisa dengan mudah didapatkan dari rumah-rumah
  • Membantu mengatasi masalah sampah organik
  • Maggot bisa dimanfaatkan sebagai pakan hingga pupuk organik

Sendiri adalah larva lalat hitam Black Soldier Fly (BFS) yang dalam bahasa awam sering kita sebut sebagai belatung. Meskipun tampaknya sangat menjijikkan, hewan yang memiliki nama Latin Hermetia illucens ini sebenarnya sudah membawa antibiotik alami di dalam tubuhnya. Karena itulah, hewan ini tidak membawa penyakit yang membahayakan manusia saat dipegang atau membahayakan hewan yang memakannya.

Perkembangbiakan maggot dimulai dari BFS dewasa akan bertelur di sekitar materi yang mudah membusuk seperti sampah organik. Telur tersebut akan menetas dalam kurun waktu antara 4 hingga 5 hari. Setelah menetas, larva maggot akan dengan rakus memakan sampah organik yang ada di sekitarnya. Karena itu, tidak heran apabila hanya dalam waktu 1 hari sampah organik bisa terurai atau habis sama sekali.

Untuk mendapatkan sampah organik, Arky mengumpulkannya dari rumah-rumah dan instansi yang ada di kota tempat tinggalnya. Setelah siap panen, maggot akan dipisahkan menjadi dua. Bagian pertama akan dijadikan sebagai pakan ternak sedangkan bagian kedua akan dikeringkan untuk dijadikan sebagai pupuk organik.

Budidaya maggot yang dilakukan oleh Arky tidak hanya berhasil mengurangi sampah organik di kotanya, tapi juga turut andil dalam mengubah perekonomian masyarakat di sekitarnya.

Karena program konversi sampah organik yang dilakukan oleh Arky ini telah membuka lapangan kerja bagi masyarakat disekitarnya. Dan, maggot juga menjadi alternatif pakan ternak yang lebih murah serta lebih sehat dan ramah lingkungan.

Apresiasi Astra Kepada Arky Gilang Wahab

Langkah luar biasa yang dilakukan oleh Arky dalam mengurangi volume sampah yang mencemari lingkungan dan kontribusinya untuk memenuhi kebutuhan pangan di desanya telah menarik perhatian Astra, yang selama ini memang dikenal rutin memberikan apresiasi kepada para pemuda atau anak bangsa yang telah memberikan kontribusi mereka untuk masyarakat dalam bidang, Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, hingga Teknologi.

Prestasi gemilang Arky Gilang Wahab telah diakui pada tahun 2021 melalui "Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards." Penghargaan ini diberikan untuk menghargai dedikasi dan usaha Arky sebagai sosok muda yang inspiratif dalam bidang lingkungan.

Apresiasi ini sendiri merupakan bukti nyata bahwa upaya individu dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan.

Kisah sosok Arky Gilang Wahab ini adalah contoh inspiratif bagi kita, para generasi muda Indonesia.

Arky telah menunjukkan bahwa dengan semangat, ide, dan inovasi, kita dapat berkontribusi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi negeri ini.

Apresiasi yang diberikan oleh Astra kepada Arky ini adalah sebuah undangan bagi generasi muda untuk berambisi, maju, dan berperan aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah.

Saya berharap, kisah Arky Gilang Wahab ini akan menginspirasi lebih banyak pemuda dan pemudi untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan membangun Indonesia yang lebih baik.

Post a Comment for "Basmi Sampah, Arky Gilang Wahab Untung Berlimpah"