BAHAYA! Jangan Kucek Mata Kering! Kenali Gejala & Cara Mengatasinya
Kalau dihitung-hitung, sudah dua kali saya mengalami yang namanya mata kering. Pertama kali, mengalami mata kering adalah, saat saya bekerja sebagai desainer grafis di sebuah perusahaan garmen.
Waktu itu, kami sedang membuat sampel untuk fashion show, yang emang menuntut saya untuk banyak meluangkan waktu di depan layar komputer. Singkatnya, saya kerja dari pagi sampai sore, bahkan sering lembur sampai malam.
Setelah beberapa hari, saya tiba-tiba merasakan mata perih saat bangun tidur, seolah-olah ada pasir yang nyangkut di mata. Semakin saya kucek, semakin perih rasanya.
Tapi waktu itu saya belum tahu kalau itu gejala mata kering. Karena emang saya nggak terlalu banyak membaca soal mata kering. Dan, jangan banget update info soal tips melindungi mata dari bahaya terlalu lama menatap layar.
Ternyata, terlalu lama menatap layar komputer dan jarang berkedip bisa menyebabkan mata jadi kering.
Padahal, layar komputer yang saya pakai sudah pakai teknologi LED. Tapi tetap aja, kebiasaan buruk jarang berkedip bikin mata gampang bermasalah.
Ternyata, kejadian itu bukan terakhir kalinya saya kena mata kering. Beberapa tahun kemudian, saya ngalamin hal yang sama lagi. Bedanya, kali ini saya udah agak “ngeh,” dan langsung curiga pas mata mulai terasa perih dan kering, apalagi setelah berjam-jam kerja di depan laptop.
Rasanya... mata kayak sepet, perih, dan lelah banget, tapi saya pikir cuma karena capek. Ternyata, itu bisa jadi tanda mata kering yang nggak boleh baget disepelin. Ya! #MataKeringJanganSepelein kawan!
Karena penasaran, saya akhirnya cari tahu lebih dalam. Ternyata, kata dokter, mata kita memang bisa kering, walaupun dari luar kelihatan basah.
Waktu itu aku pernah dengar talk show dari salah satu dokter yang bilang kalau, air mata itu bukan cuma air biasa, tapi terdiri dari tiga lapisan.
Lapisan paling luar adalah lapisan minyak, trus yang ada di tengah adalah lapisan air, dan paling dalam adalah lapisan lendir (mukus) yang nempel langsung ke permukaan mata.
Jadi, kalau salah satu lapisan ini bermasalah, entah produksinya berkurang, kualitasnya menurun, atau penguapannya terlalu cepat... ya, mata bisa jadi kering.
Awalnya, saya nggak paham kenapa bisa seperti itu, padahal mata kan selalu kelihatan basah, ya?
Ternyata, kalau ada gangguan pada salah satu dari tiga komponen ini, misalnya produksi air mata yang berkurang atau kualitasnya menurun, itu bisa bikin mata kering.
Dan yang paling umum, itu terjadi karena faktor eksternal seperti paparan layar komputer dalam waktu lama. Meskipun saat itu saya menggunakan komputer dengan layar LCD/LED, kebiasaan saya yang jarang berkedip saat menatap layar justru memperburuk keadaan.
Dokter juga bilang, seiring bertambahnya usia, produksi air mata kita bisa menurun. Apalagi buat perempuan, pengaruh hormon bisa bikin lebih rentan kena yang namanya mata kering.
Belum lagi kalau ada gangguan di kelenjar air mata atau kelenjar minyak di sekitar mata, misalnya karena penyumbatan atau peradangan.
Jadi, saya mulai menyadari bahwa, setiap penyebab mata kering nggak boleh disepelein, sebab nggak cuma karena faktor pekerjaan atau kurang tidur aja, tapi ada banyak hal yang memicu mata kering.
Saya jadi ingat, waktu itu saya lagi sering begadang, kurang tidur, dan pas musim panas pula, terpaksa AC dipaksain nyala terus. Udara kering dari AC ternyata juga bisa mempercepat penguapan air mata.
Jadi meskipun kita nggak ngerasa “kering,” mata bisa tetap kehilangan kelembaban alaminya. Nah, kalau sudah begini, gejalanya bisa makin parah, seperti mata terasa perih, sepet, dan lelah, bahkan bisa sampai menyebabkan penglihatan kabur.
BTW, kalian juga perlu tau selain beberapa penyebab yang sudah saya sebutkan tadi, ternyata ada juga lho obat-obatan yang bisa bikin mata kita jadi kering. Beberapa contohnya adalah, obat alergi, antidepresan, atau obat darah tinggi.
Jadi, kalau habis minum obat tertentu terus mata terasa nggak nyaman, bisa jadi itu salah satu efek sampingnya. Jadi buat kalian yang rutin menggunakan salah satu obat yang saya sebutkan, jangan lupa konsultasikan ke dokter untuk mencari alternatif obat lain yang lebih aman buat kesehatan mata ya.
Karena udah beberapa kali mengalami mata kering, dan karena emang pekerjaan saya lebih banyak menatap layar setiap hari, saya nggak mau lagi kecolongan. Karena itu, saya sekarang selalu menyediakan #InstoDryEyes di rumah.
Insto Dry Eyes memang dirancang buat bantu mengatasi gejala mata kering. Produk ini bisa memberikan kelembaban instan dan meringankan rasa perih akibat mata kering, yang seringkali muncul setelah lama menatap layar komputer atau saat beraktivitas di ruang ber-AC.
Selain itu, saya juga mulai lebih disiplin menjaga waktu istirahat. Dokter menyarankan untuk melakukan teknik “20-20-20.”. Maksudnya itu, setiap 20 menit, kita perlu melihat objek yang jaraknya sekitar 20 kaki selama 20 detik.
Hal ini bisa membantu merilekskan mata dan memberi kesempatan bagi mata untuk berkedip lebih banyak, sehingga bisa mencegah mata kering.
Aku udah nyoabin saran ini, dan emang kerasa sangat ampuh dalam menjaga kelembaban alami mata, terutama ketika saya bekerja dalam waktu lama di depan komputer.
Dan yang paling penting, jangan pelit buat berkedip ya guys! Meskipun kedengarannya sepele, ternyata kebiasaan jarang berkedip saat fokus di layar nggak baik banget buat dan bisa memicu gejala mata kering.
Dengan sering berkedip, kita bisa membantu mendistribusikan air mata ke seluruh permukaan mata, sehingga mata tetap terjaga kelembabannya.
Saya pun mulai sadar bahwa mata kering nggak boleh disepelekan dan kita harus lebih peduli terhadap kesehatan mata sendiri, apalagi di zaman serba digital seperti sekarang ini.
Mata adalah salah satu aset penting yang harus kita jaga agar tetap sehat dan nyaman. Kalau kamu juga sering merasakan “Mata sepet, Perih, Lelah,” coba deh mulai perhatikan kebiasaan kita sehari-hari dan konsultasikan ke dokter kalau sudah terasa nggak nyaman. Jangan tunggu sampai gejalanya makin parah, oke!
Post a Comment for "BAHAYA! Jangan Kucek Mata Kering! Kenali Gejala & Cara Mengatasinya"