Penasaran Bagaimana AI & IoT Bekerja di Pabrik? Ternyata Begini Caranya
Ai dan IoT adalah dua teknologi yang paling banyak dibicarakan dan paling diinginkan oleh setiap industri untuk meningkatkan efisiensi, mempercepat proses produksi, untuk menghemat biaya, hingga meningkatkan keamanan (data, karyawan, serta pabrik).
Aku yakin, banyak diantara kalian yang bertanya-tanya bagaimana AI & IoT digunakan di pabrik atau di industri? Atau mungkin, masih banyak di antara kalian yang belum sepenuhnya mengenal cara kerja AI dan juga IoT, serta apa saja yang dibutuhkan agar kita bisa memaksimalkan kedua teknologi tersebut di sektor industri.
Artikel ini saya maksudkan untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut. Jadi, buat kalian yang masih bingung dengan AI dan IoT serta bertanya-tanya bagaimana kedua teknologi ini bisa bekerja di pabrik. Yuk, baca terus artikel ini sampai tuntas ya...
Mengenal AI & IOT
AI & IOT adalah dua teknologi canggih yang mampu mengubah wajah dunia industri modern di era revolusi industri 4.0. Supaya lebih mudah memahami bagaimana cara AI & IOT bekerja di pabrik, yuk kita kenalan dulu sama dua teknologi ini.
1. Apa itu AI (Artificial Intelligence)?
Artificial Intelligence (AI) adalah kecerdasan buatan yang dapat berpikir, belajar, memprediksi, mengambil keputusan, dan juga bisa mengenali gerakan, gambar (pola), serta suara layaknya manusia.
Ai sendiri hadir dalam berbagai bentuk. Ada yang dibuat menjadi asisten virtual seperti Gemini, Siri, atau ChatGPT, dan ada juga yang berbentuk robot—seperti yang kini mulai banyak digunakan oleh industri.
2. Apa itu IoT (Internet of Things)?
IoT adalah teknologi yang memungkinkan sebuah produk mengirim dan menerima data serta melakukan aksi tertentu melalui jaringan internet.
Masih bingung? Tenang, saya akan memberikan beberapa simulasi supaya lebih mudah untuk dipahami.
- Bayangkan, kamu punya kulkas (yang dilengkapi IoT). Kulkas tersebut bisa mengirim pesan WA ke hp-mu kalau stok susu di dalamnya sudah habis
- Contoh lainnya. Kamu bisa menyalakan lampu pakai hp dengan menggunakan perintah suara, atau menyetingnya agar menyala secara otomatis saat cuaca mendung atau hujan, atau bisa diatur agar lampu tersebut mati ketika matahari terbit
Semua itu bisa dilakukan oleh perangkat IoT karena perangkat ini memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, entah itu menerima ataupun mengirim data ke perangkat lain menggunakan koneksi internet.
Perangkat IoT bisa berkomunikasi karena dilengkapi dengan kemampuan mengakses internet dan sensor yang memungkinkannya untuk mengumpulkan data berupa gerakan atau suhu dan juga cahaya. Serta, dilengkapi juga dengan aktuator yang memungkinkan (perangkat IoT) melakukan aksi tertentu (seperti menyalakan lampu, membuka pintu, mengubah suhu AC, atau yang lainnya).
Contoh Kerjasama Antara Ai & IoT
Contoh kerjasama antara AI dan IoT yang paling umum dapat dilihat dalam penggunaan lampu pintar yang dikendalikan melalui asisten digital seperti Google Assistant di hp kita.
Dalam skenario ini, lampu pintar berperan sebagai perangkat IoT yang terhubung ke jaringan internet dan bisa menerima perintah serta melakukan aksi. Sementara itu, Google Assistant berfungsi sebagai AI yang dapat mengenali perintah suara pengguna.
Jadi, jika kita berkata “hidupkan lampu ruang tamu” atau “meredupkan lampu 90 persen” ke Asisten Google, Asisten (AI) ini akan memproses ucapan tersebut, memahami konteksnya, lalu mengirim instruksi ke lampu pintar untuk menjalankan aksi (mematikan/meredupkan lampu).
Teknologi Pendukung AI & IoT
Jaringan internet merupakan teknologi pendukung utama bagi AI dan IoT industri. Karena kedua teknologi ini umumnya membutuhkan koneksi internet untuk dapat berfungsi dengan optimal.
Meskipun AI dapat beroperasi secara offline dalam beberapa kasus, kebutuhan akan resource hardware yang besar sering kali membuat opsi ini terasa kurang efisien.
Dalam kehidupan sehari-hari, saya pribadi sudah memanfaatkan kedua teknologi ini, baik untuk aktivitas harian maupun pekerjaan.
Dari pengalaman tersebut, saya menyadari betapa pentingnya kualitas koneksi internet yang kita pilih. Koneksi yang stabil dan cepat sangat berpengaruh terhadap kelancaran dalam mengoperasikan perangkat IoT maupun AI untuk manufaktur.
Karena itulah, kita juga perlu memilih secara selektif layanan internet apa yang akan kita gunakan untuk mendukung kedua teknologi tersebut.
Untuk penggunaan AI dan IoT di sektor industri, saya pribadi memandang layanan yang disediakan oleh Telkom Solution untuk sektor bisnis (B2B) adalah yang paling tepat.
Kedua layanan solusi digital milik Telkom Indonesia ini rekomendasi utamaku karena, saya sendiri adalah salah satu pelanggan internet retail mereka selama lebih dari 10 tahun.
Setelah saya pertimbangan, kualitas internet dan kualitas layanan dari Telkom Group adalah yang paling memuaskan buat saya. Ini adalah alasan utama mengapa saya betah menjadi pelanggan mereka lebih dari 10 tahun.
Karena itu saya merasa nggak berlebihan kalau saya rekomendasikan layanan solusi digital dari Telkom sebagai pilihan utama utama.
Tapi bukan itu saja yang membuat saya keukeuh untuk merekomendasikan layanan dari Telkom Solution. Pasalnya, selain menyediakan layanan berupa Connectivity+ yang merupakan konektivitas terintegrasi secara end-to-end dan didukung layanan SD-WAN, Data Center dan cloud, serta IT Services, di kelas B2B, mereka juga menyediakan layanan inovatif seperti:
- Artificial Intelijen (AI untuk manufaktur), dan
- Cybers Security untuk mendukung perlindungan data pribadi (PDP) serta layanan keamanan digital multi-layered
Bagaimana AI & IoT Bekerja di Industri
Teknologi kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT industri) kini telah menjadi primadona di berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur, logistik, energi, hingga kesehatan.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional, mendorong inovasi, dan menciptakan proses industri yang lebih berkelanjutan.
Lalu, bagaimana AI & IoT bekerja di industri?
Salah satu contoh penerapannya adalah dengan menanamkan sensor IoT di mesin-mesin pabrik. Sensor ini akan mengumpulkan data secara real-time, seperti durasi kerja, loop, suhu, getaran, penggunaan listrik, hingga tingkat keausan komponennya.
Data yang diperoleh akan dikirim ke sistem berbasis AI yang bertugas menganalisisnya. Entah itu, untuk mengoptimalkan alur produksi, mendeteksi potensi kerusakan lebih awal, atau menjadwalkan perawatan otomatis.
Mari kita ambil contoh penerapan teknologi IoT dan AI pada industri garmen. Aku umpamakan, kita memasang sebuah kamera (IoT) yang dilengkapi dengan AI untuk memantau setiap tahap dari proses produksi. Tugasnya adalah mendeteksi cacat pada kain atau jahitan secara real time guna memastikan standar kualitas pakaian yang dihasilkan tetap konsistens.
Contoh lain. Sebuah kamera AI bisa digunakan untuk meningkatkan keselamatan karyawan saat bekerja. Misal, (kamera berbasis IoT dengan dukungan AI) digunakan untuk memeriksa APD para pekerja untuk memastikan semua karyawan mengikuti prosedur keselamatan yang berlaku diperusahaan. Dan, akan langsung memberikan warning ataupun laporan apabila ada karyawan yang melanggar.
Ya, dari satu jenis perangkat IoT (kamera yang didukung AI) saja kita sudah bisa memanfaatkannya untuk berbagai tujuan. Tentu saja, selain kamera, masih banyak perangkat lainnya yang dilengkapi dengan teknologi IoT yang dapat digunakan untuk berbagai sektor industri. Termasuk diantaranya adalah berbagai macam alat yang dilengkapi sensor gerak, temperatur, tekanan, cahaya, jarak, kelembaban, kecepatan, pH, konduktivitas, ion, oksigen, dll.
Jadi bisa disimpulkan bahwa, kombinasi antara AI dan IoT ini bisa membantu perusahaan dalam,
- Otomatisasi pabrik. Misal, menghidupkan/mematikan hingga mengoperasikan mesin secara otomatis
- Mengurangi human error
- Memberikan peringatan dini
- Memantau kondisi lingkungan kerja termasuk memantau suhu dan kelembaban hingga mendeteksi potensi bahaya
- Mencegah penipuan dan pencurian. Misalnya, digunakan untuk memantau gudang dan area produksi dengan memberikan peringatan apabila ada aktivitas mencurigakan yang terpantau
- Mengoptimalkan penggunaan sumber daya
- Memantau volume dan jenis limbah
- Menciptakan transparansi rantai pasokan
- Penghitungan dan pengiriman gaji secara otomatis
- Membuat analisa trend
- Manajemen inventaris. Misalnya untuk memprediksi permintaan dan memastikan stok selalu tepat tanpa ada kelebihan ataupun kekurangan
- Dll
Penutup
Penerapan AI dan IoT industri yang sukses tidak hanya bergantung pada kecanggihan teknologinya, tetapi juga membutuhkan infrastruktur jaringan yang kuat, sumber daya manusia yang kompeten, dan komitmen dari pelaku industri itu sendiri.
Investasi dalam teknologi dan konektivitas internet yang andal adalah salah satu kunci untuk memastikan sistem dapat berjalan secara optimal.
Selain itu, keberanian (pihak industri) dalam berinovasi dan terbuka terhadap transformasi digital juga merupakan faktor penting untuk mendorong daya saing industri di era modern ini.
Post a Comment for "Penasaran Bagaimana AI & IoT Bekerja di Pabrik? Ternyata Begini Caranya"