Sering Disalahpahami, Ketahui 8 Perbedaan Hybrid Cloud dan Multi-Cloud
Memasuki era digital, membuat kebutuhan akan fleksibilitas dan efisiensi dalam pengelolaan infrastruktur TI menjadi semakin mendesak. Untuk memenuhi kebutuhan ini, banyak perusahaan mulai beralih ke model cloud.
Dua pendekatan yang paling umum digunakan adalah hybrid cloud computing dan multi-cloud. Meski sekilas terdengar mirip, keduanya memiliki konsep dan pendekatan yang sangat berbeda.
Sayangnya, tidak sedikit profesional TI maupun pelaku bisnis yang masih tertukar dalam memahami perbedaan antara hybrid cloud dan multi-cloud. Salah persepsi ini bisa berdampak pada strategi penerapan teknologi yang kurang tepat dan berisiko merugikan operasional jangka panjang.
8 Perbedaan Hybrid Cloud dan Multi-Cloud
Oleh karena itu, penting untuk memahami secara detail bagaimana kedua model ini bekerja. Berikut adalah 8 perbedaan utama yang perlu Anda ketahui.
1. Definisi dan Struktur
Hybrid cloud adalah kombinasi antara cloud privat dan cloud publik yang saling terintegrasi dalam satu sistem. Keduanya bekerja secara bersamaan untuk mendukung workload dan aplikasi dalam lingkungan yang saling berkomunikasi.
Sementara itu, multi-cloud adalah strategi penggunaan dua atau lebih layanan cloud publik dari berbagai penyedia tanpa integrasi langsung. Setiap cloud digunakan untuk kebutuhan yang berbeda, namun tetap berdiri sendiri.
2. Tujuan Penggunaan
Hybrid cloud dirancang agar organisasi dapat menjaga kontrol terhadap data sensitif di cloud privat sambil tetap memanfaatkan fleksibilitas dan skalabilitas cloud publik.
Sebaliknya, multi-cloud bertujuan untuk memaksimalkan kekuatan masing-masing penyedia layanan cloud, menghindari ketergantungan pada satu vendor, serta menyebar risiko operasional di berbagai platform.
3. Tingkat Integrasi Sistem
Salah satu ciri khas hybrid cloud adalah integrasi yang erat antara cloud publik dan privat. Sistem ini memungkinkan data dan aplikasi berpindah antar lingkungan dengan lancar.
Pada multi-cloud, tidak ada integrasi mendalam antar penyedia. Masing-masing layanan beroperasi secara mandiri dan pengelolaan dilakukan secara terpisah, sehingga integrasi data dan aplikasi lebih terbatas.
4. Manajemen dan Pengawasan
Hybrid cloud memungkinkan pengelolaan yang lebih mudah karena tersedia panel manajemen terpusat untuk seluruh infrastruktur. Ini mempermudah monitoring, pengaturan beban kerja, dan kontrol kebijakan.
Dalam multi-cloud, Anda perlu mengelola berbagai lingkungan cloud secara individual. Hal ini memerlukan tools tambahan agar visibilitas dan kontrol dapat dilakukan secara menyeluruh, namun tetap kompleks.
5. Keamanan dan Kepatuhan
Akibat sebagian infrastruktur berjalan di cloud privat, hybrid cloud menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi. Data yang sangat sensitif dapat disimpan secara lokal dan hanya workload tertentu yang dialihkan ke cloud publik.
Sementara itu, pada multi-cloud, keamanan sangat tergantung pada masing-masing penyedia layanan. Perusahaan harus memastikan semua vendor memenuhi standar kepatuhan dan perlindungan data yang konsisten.
6. Fleksibilitas Workload
Hybrid cloud memberikan fleksibilitas tinggi karena memungkinkan pemindahan workload antar cloud sesuai kondisi real-time, beban kerja, atau kebutuhan bisnis yang berubah.
Sebaliknya, dalam multi-cloud, workload biasanya dikembangkan dan dioperasikan secara spesifik di satu vendor cloud, tanpa opsi berpindah antar platform dengan mudah. Ini bisa membatasi kemampuan adaptasi.
7. Kebutuhan Infrastruktur On-Premise
Hybrid cloud sering kali melibatkan infrastruktur on-premise atau data center internal sebagai bagian dari cloud privat. Hal ini membuat hybrid cloud sangat cocok untuk organisasi yang sudah memiliki sistem lokal yang kuat.
Di sisi lain, multi-cloud cenderung sepenuhnya mengandalkan layanan dari penyedia cloud publik dan tidak memerlukan infrastruktur lokal, sehingga cocok untuk perusahaan yang ingin serba digital dan tidak ingin berinvestasi di data center fisik.
8. Skalabilitas dan Biaya
Hybrid cloud menawarkan kontrol biaya yang lebih baik karena perusahaan hanya perlu menambah kapasitas publik cloud saat dibutuhkan. Ini membantu mengoptimalkan anggaran TI.
Sementara itu, multi-cloud bisa lebih mahal karena penggunaan banyak layanan dari berbagai vendor. Selain itu, biaya tambahan juga diperlukan untuk integrasi, keamanan, dan pengelolaan antar platform.
Memahami perbedaan antara hybrid cloud dan multi-cloud sangat penting agar perusahaan dapat memilih arsitektur yang sesuai dengan kebutuhan operasional, keamanan, dan strategi pertumbuhan. Hybrid cloud menawarkan fleksibilitas, keamanan, dan efisiensi dalam satu sistem terintegrasi. Sementara multi-cloud lebih cocok untuk organisasi yang ingin memanfaatkan berbagai penyedia layanan secara terpisah.
Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk mengimplementasikan solusi hybrid cloud, Sangfor Technologies adalah mitra terpercaya yang dapat membantu Anda membangun infrastruktur cloud yang modern, aman, dan terintegrasi.
Sangfor Enterprise Hybrid Cloud menghadirkan efisiensi pengelolaan, skalabilitas tinggi, dan keamanan tingkat enterprise dalam satu ekosistem cloud terpadu. Kunjungi situs resmi Sangfor Technologies untuk mengetahui lebih lanjut.
Post a Comment for "Sering Disalahpahami, Ketahui 8 Perbedaan Hybrid Cloud dan Multi-Cloud"