Menghadapi Revolusi Industri 4.0: SDM Wajib Upskilling Keterampilan dan Daya Saing
Mau atau tidak mau. Suka atau tidak suka. Nyatanya, kita sudah berada di era teknologi revolusi industri 4.0. Era ini ditandai dengan transformasi digital besar-besaran yang melibatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence) hingga internet of thing (IoT). Artificial intelligence yang sering disingkat Ai merupakan salah satu pilar revolusi industri 4.0. Di samping kedua hal tersebut, era revolusi industri 4.0 juga ditandai dengan penggunaan robotika di bidang industri, big data analytic, dan berbagai macam teknologi cerdas lainnya.
Kehadiran robotika dan teknologi serta kecerdasan buatan telah menghadirkan banyak perubahan di berbagai bidang pekerjaan. Pasalnya, berbagai macam teknologi yang melibatkan robot dan juga kecerdasan buatan semakin banyak yang mengambil alih pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.
Menghadapi era ini, kita (Sumber Daya Manusia) sudah pasti dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi agar bisa bersaing.
Kondisi ini mengingatkan saya pada sosok Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat yang lebih akrab dipanggil Arsjad Rasjid. Dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu, beliau sempat mengungkapkan tentang “permasalahan Indonesia terberat.”
Permasalahan Indonesia terberat menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) ini, salah satunya adalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dirasa masih belum mumpuni.
Di samping mengungkapkan masalah terberat yang dihadapi oleh Indonesia di era Revolusi Industri 4.0, di kesempatan yang sama, beliau juga mengungkapkan beberapa saran untuk mengatasi masalah ini.
Secara khusus, Ketum Kadin ini menggarisbawahi bahwa upskilling (meningkatkan keterampilan) adalah salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pekerja ataupun buruh agar bisa bersaing di era Revolusi Industri 4.0.
Bagaimana Cara Meningkatkan Skill SDM?
Sebenarnya, di era modern ini ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan skill. Salah satu yang paling umum dilakukan adalah dengan menimba ilmu dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya.
Akan tetapi, banyak orang yang mengalami dilema karena, di satu sisi mereka tetap harus bekerja, dan di sisi lain mereka dituntut untuk meningkatkan skill.
Lalu, adakah cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan skill dan juga pengetahuan tanpa harus mengorbankan waktu-waktu produktif? Tentu saja! Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk upskilling keterampilan dan daya saing.
1. Mengamati tren industri
Sebelum kita memutuskan untuk upgrade skill atau meningkatkan kemampuan (keterampilan). Terlebih dahulu kita harus bisa mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan oleh industri. Atau, bisa juga dengan mengenali tren industri yang sedang populer, atau yang diprediksi akan populer di masa depan. Dengan begitu, kita tidak akan salah langkah dalam mempelajari sesuatu.
2. Belajar Gratis
Setelah kita menentukan bidang skill apa saja yang mau kita upgrade, selanjutnya kita bisa belajar dari berbagai sumber. Tidak hanya dari sumber-sumber berbayar, kita juga bisa belajar dari sumber-sumber yang menyediakan secara gratis seperti perpustakaan, platform YouTube, Tik Tok, hingga website.
3. Kursus Online
Tapi kalau punya dana lebih, memilih sumber daya pembelajaran berbayar seperti kursus online adalah langkah bijak. Mengapa?
Belajar di kelas online umumnya lebih terstruktur dan lebih fokus serta prosesnya lebih cepat dibandingkan dengan belajar sendiri atau secara otodidak dengan cara mencari sendiri sumber dan materi yang kita butuhkan.
Saat ini, tempat kursus atau kelas online bersertifikat sudah sangat banyak dan bisa dengan mudah kita temukan. Seperti Skill Academy, Skillshare, Udemy, dan lain sebagainya.
4. Ikuti Pelatihan
Pelatihan atau sertifikasi industri yang diprakarsai oleh pemerintah ataupun oleh industri-industri di tanah air saat ini sudah semakin marak.
Mengikuti berbagai pelatihan berbasis industri adalah salah satu cara untuk meningkatkan skill yang paling efektif. Karena pada umumnya, pelatihan berbasis industri ini sudah memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan.
5. Join Komunitas
Bergabung dengan komunitas-komunitas yang profesional online maupun offline sesuai dengan bidang kita masing-masing juga bisa membantu meningkatkan skill. Karena umumnya, berbagai komunitas profesional kerap menggelar diskusi, webinar, dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan tren industri.
Penutup: Cara Upskilling Keterampilan dan Daya Saing
Kita tak bisa menutup mata terhadap realitas bahwa kita sedang berada di era Revolusi Industri 4.0. Percaya atau tidak, era ini telah mengubah lanskap pekerjaan dan tuntutan kualifikasi sumber daya manusia (SDM).
Perubahan besar dalam bentuk transformasi digital, kecerdasan buatan, dan teknologi canggih lainnya telah mengambil peran penting dalam berbagai sektor.
Suka atau tidak, era ini sendiri telah memaksa kita untuk beradaptasi dan meningkatkan keterampilan agar tetap relevan dan bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.
Menurut Ketum KADIN sekaligus Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk., Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat, kualitas SDM adalah salah satu tantangan terberat Indonesia dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
Dalam menghadapi tantangan ini, beliau menyarankan kita untuk berkonsentrasi pada upskilling agar kita bisa mengikuti perubahan lingkungan kerja yang dinamis.
Upskilling sendiri bisa dilakukan dengan langkah-langkah praktis seperti, mengenali tren industri, belajar dari sumber gratis atau berbayar, mengikuti pelatihan, dan bergabung dengan komunitas profesional. Upskilling juga merupakan kunci untuk memperkuat kualifikasi dan daya saing SDM di era Revolusi Industri 4.0.
Meski bukan satu-satunya, namun menurut hemat saya, pendekatan ini adalah salah satu cara untuk terus melangkah maju dan mempersiapkan diri guna menghadapi masa depan yang penuh inovasi dan didominasi oleh teknologi ini.
Post a Comment for "Menghadapi Revolusi Industri 4.0: SDM Wajib Upskilling Keterampilan dan Daya Saing"